Hotel Indonesia(HI) merupakan salah satu bangunan bersejarah dan masih menjadi bagian penting untuk Jakarta secara khusus dan Indonesia secara umum hingga saat ini.
Kawasan HI merupakan salah satu kawasan tersibuk, dan melewati daerah ini maka tak jarang dihadapkan dengan lalu lintas sibuk hampir setiap harinya.
Sebelum seperti saat ini, Hotel Indonesia merupakan bangunan penting khususnya untuk pariwisata di Indonesia dan hotel ini sendiri dibangun dalam rangka menyambut Asian Games, dimana Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah untuk kali pertama pada tahun 1962.
Dan baru saja, Asian Games 2018 berlalu dan Asian Games 2018 menjadi kali kedua bagi Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan event 4 tahunan tersebut.
Kembali ke Hotel Indonesia tadi, bangunan ini diresmikan oleh Bung Karnoa pada tanggal 5 Agustus 1962 atau 3 minggu sebelum diberlangsungkannya Asian Games tersebut. Ini menjadi salah satu catatan penting bagi industri pariwisata Indonesia seperti yang dikatakan oleh Bung Karno dalam pidatonya kala meresmikan hotel tersebut.
Nah, berbicara tentang HI, ada beberapa fakta menarik yang mungkin belum kamu ketahui. Apa saja?
Bung Karno minta tersedia kamar tanpa AC
Salah satu hal menarik kala itu adalah permintaan yang cukup aneh dari Bung Karno dalam pembangunan HI. Adalah permintaan untuk disediakan kamar hotel tanpa AC.
Permintaan yang terbilang cukup aneh tersebut ternyata bukan tanpa alasan – tak lain dan tak bukan alasan Bung Karno meminta hal tersebut karena ingin tamu yang menginap bisa merasakan bagaimana tinggal di daerah tropis dan merasakan langsung kesejukan udara dari ventilasi.
Nasi Goreng menjadi makanan termurah di HI saat itu
Nasi Goreng memang sudah sangat dikenal sejak dahulu, dan ini juga menjadi salah satu menu yang disediakan oleh Hotel Indonesia saat awal-awal dibangun.
Yang menariknya, Nasi Goreng merupakan makanan paling murah di HI kala itu. Harga Nasi Goreng kala itu dibandrol dengan harga Rp. 1000, harga ini cukup mahal karena 60 kali lipat dari harga Nasi Goreng harga pasaran.
HI dibangun saat ekonomi Indonesia susah
Pembangunan HI awalnya menjadi sangat kontroversial. Kontroversi tentu saja karena pembangunan HI ini hanya berselang dari 3 tahun devaluasi terjadi hingga 75 persen.
Meski sempat menjadi kontroversi, HI tetap dibangun dan bisa menjadi salah satu pionir pariwisata Indonesia seperti harapan Bung Karno.