Pasca Gempa, Industri Perhotelan Lombok Menjadi Menurun

Gempa bumi yang melanda Lombok membuat banyak kesedihan tidak hanya bagi warga Lombok tetapi juga bagi masyarakat Indonesia secara luas.

Bencana alam yang melanda Lombok dan sekitarnya tersebut menelan lebih dari 500 korban jiwa dan ribuan orang luka-luka. Gempat bumi tersebut juga membuat banyak warga Lombok yang harus mengungsi karena rumah yang dimiliki mengalami kerusakan parah, ini juga sebagai antisipasi karena masih banyak warga yang takut untuk kembali ke rumah.

Dari bencana ini sudah dipastikan akan menimbulkan bukan hanya kerugian korban jiwa tetapi juga kerugian dalam hal materi.

Salah satu sektor yang terkena pengaruh besar adalah industri perhotelan.

Seperti yang diketahui bersama, Lombok merupakan salah satu tujuan favorit wisata yang ada di Indonesia. Di daerah tersebut ada banyak wisata menarik, Lombok bahkan dianggap menjadi destinasi favorit setelah Bali. Ini bukan tanpa alasan, karena memang secara geografis Lombok dekat dengan Bali, ini menjadikan Lombok menjadi alternatif selain berlibur ke Bali.

Gempa Lombok membuat penurunan di industri perhotelan

Manusia memang tidak bisa menghindari musibah seperti bencana alam. Manusia hanya bisa memprediksi dan mengantisipasi, tetapi tetap saja jika alam sudah berkehendak, maka manusia pun hanya bisa menerimanya.

Gempat bumi yang melanda Lombok menjadi bencana alam yang membuat industri perhotelan disana mengalami penurunan yang sangat dalam. Ini sangat wajar, khususnya karena Lombok memang masih beberapa kali mengalami getaran meskipun tidak berpotensi menyebabkan kerusakan seperti yang terjadi sebelumnya.

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia(PHRI) Haryadi Sukamdani mengatakan bahwa industri hotel di Lombok, Nusa Tenggara Timur saat ini menghadapi masa-masa sulit.

Getaran yang masih kerap terjadi membuat banyak wisatawan ragu untuk berlibur ke Lombok khususnya pasca gempa yang terjadi akhir-akhir ini. Kekhawatiran ini pun membuat Bali sebagai daerah yang dekat Lombok menjadi tujuan alternatif lantaran lebih aman.

Haryadi mengatakan “Karena masalah ketidaknyamanan itu makanya turis tidak pergi ke Lombok,

Dari pemerintah dan pengusaha hotel sendiri sudah mencoba untuk melakukan pemulihan dengan memberikan banyak promo menarik dan diskon. Meski begitu, tampaknya kepercayaan para wisatawan untuk ke Lombok dalam waktu dekat masih sangat sulit didapatkan.